Newssumut.com
Medan, 7 April 2025 – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), peran guru semakin menjadi sorotan. tidaknya hanya karena perannya semakin dipertanyakan, melainkan semakin majunya tehnologi informasi sehingga semakin banyak kalngan yang menghawatirkan peran substasial guru itu sendiri.
Ketika pengamat pendidikan Muhammad Fadhli ditanyak kontributor Newssumut.com soal peran guru saat tehnologi AI mewabah, Dosen UINSU ini justru menyatakan ini akan menjadi tantangan bagi guru. Guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing dalam proses belajar mengajar. Kompetensi guru sebagaimana diamanahkan oleh Undang-undang No.14 Tahun 2005Tentang Guru dan Dosen dimana guru harus memiliki empat kompetensi itu harus benar-benar menyatu dengan pribadi guru itu sendiri. Setiap saat guru harus adaftif terhadap perubahan.
Dengan adanya AI, banyak materi pelajaran yang kini dapat diakses secara online. Namun, kehadiran guru tetap vital untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan konteks yang relevan. Dalam hal ini, guru diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Selain itu, AI dapat membantu guru dalam menganalisis kemajuan siswa secara lebih efektif. Dengan data yang dihasilkan, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih personalized, sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Namun, tantangan yang dihadapi guru pun tak sedikit. Mereka perlu terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan keterampilan digital. Program pelatihan dan pengembangan profesional sangat penting untuk mendukung guru dalam menghadapi era digital ini.
Dengan semangat kolaborasi antara teknologi dan pendidikan, guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inspiratif. Keberadaan mereka sebagai pilar pendidikan tetap tidak tergantikan, bahkan di era AI. Newssumut.com.